its time to ovt!



sulit rasanya hidup sendiri, apalagi usia ini akan terus bertambah lantas menua termakan masa. waktunya overthingking dimulai. kenapa aku ngga suka ikut kumpulan sosial? ya karena perasaan iriku mulai bertumbuh. perasaan menjadi 'beda'. selembar kertas presensi menghadangku. tentu saja harus menuliskan nama lengkap disana, namun sebelum tanda tangan ada kolom nama suami. sedikit aku berpikir ulang. ah, agaknya kapan bisa segera ku tulis?

di tengah riuh gelora tepuk tangan dan kelakar lucu formalitas tergaung dalam telingaku. termangu dalam pandangan kosong, apakah bisa aku menikah nantinya? seperti mereka, duduk manis datang bagai tamu mewakili nama suami masing-masing. bergosip membicarakan tingkah lucu anak-anak bahkan membicarakan tabiat usil suami di rumah. entah mengapa Tuhan selalu memberikanku cobaan perasaan. dulu, aku diuji menjadi gadis miskin. bahkan untuk jajan pun harus menabung. jangankan membeli hal yang menyimpang, untuk beli pembalut saja aku harus menyisihkan uang. 

setiap orang memiliki kisah sedihnya sendiri. aku tau, itu tidak boleh menjadi alasan atas nama balas dendam untuk masa sekarang. harusnya aku lebih struggle dengan hidup dan lebih menghargainya. sayangnya aku malah memilih untuk menikmati buang-buang uang. bagaimana rasanya beli ini itu tanpa berpikir besok akan makan apa. efek buruknya, aku kembali tertinggal. yah, meski garis start dan finish manusia berbeda, perasaan Beda itu kembali muncul. Betul bodoh aku ini. terjerembab dalam kubangan yang sama. setiap ada pria yang kuinginkan, jalan takdir kami dibuat berliku terjal dan akhirnya berpisah. hingga detik ini perasaan bersalah muncul begitu kesepian menyapa. bukannya aku tidak berusaha semasa sekolah, kuliah, kerja atau apalah. 

sudah ku lakukan semuanya! namun hasilnya masih nihil.

sekali lagi, aku telah gagal membranding diri sendiri. setiap lelaki yang telah berhasil membuatku jatuh hati, berangsur pergi dan melupakanku. mungkin mereka hanya penasaran diawal, tidak ada niatan yang baik bahkan tulus mencintaiku. sedih sekali menghadapi kenyataan yang seperti ini. sekali lagi, di detik ini kembali ku kasihani diri sendiri, katanya sih tidak boleh mengasihani diri katanya bikin sedih dan rendah diri, harusnya yang aku lakukan adalah memberikan penghargaan pada diri sendiri mengagungkan pencapaian kecilku selama ini. tapi aku ... masih saja terus menangisi kegagalan cintaku di masa lalu. 

lelaki yang pernah aku sayangi sepenuh hati, obsesiku terhadap cinta yang tak aku mengerti, diriku yang naif dan bodoh, aku baru paham kalau ternyata selama ini hanya aku yang berjuang sendirian demi sebuah hubungan. mereka tidak pernah minta maaf, selalu aku yang memaafkan dan memupuk itu sendirian. semua hal yang menyangkut penolakan dan menyakitiku seoalah akan baik-baik saja semua akan sembuh begitu mataku terpejam dan membuka aktivitas baru. aku telah menemui beragam tipe lelaki ada yang cuek/jorok, baik ke semua orang, pendiam/bodoh/ nggak inisiatif/terbatas topik, pemalu, gila pujian/ star sindrom, pelit/peritungan, manipulatif/pokoknya dia untung, tukang selingkuh/nggak bisa nggak bantu cewek/selalu harus bisa menaklukan, tipe dikejar, tipe yang takut disukai duluan, hingga mesum, 

ya meski dari mereka semua selalu ada hal positifnya, hal yang aku sukai dari mereka ya minimal tampangnya manis/pinter/hidupnya ngga mboseni/punya tanggungjawab. jarang banget dan mungkin nggak ada ya cowok bodoh yang aku sukai. entah mengapa aku selalu punya radar untuk menangkap lelaki yang bisa aku andalkan. pedekatenya setengah mati, naasnya hubungan cuma bertahan sejengkal jari. bodohnya, aku ini. kenapa sih ngga bisa nahan diri untuk tidak sepenuhnya manja able ke mereka, jangan tunjukan yang negatif-negatif nanti mereka pergi lho! mereka tuh juga pengen dapat cewek yang pinter, kaya, dan bisa dibanggain. kamu pengen motor yang high, tapi nggak mampu beli bensin dan maintenance nya. terus gimana? semesta pasti telah adil. tau batasanku.

kapan nikah? si itu gimana? akhirnya kamu sama si anu gimana? btw si anu masih sama kamu? 

aku hampir mual tiap ada yang nanyain tentang hubunganku. topeng mana lagi yang harus ku pakai, bisa nggak sih aku ngga jawab. aku tuh tipe cewek bucin! nggak usah ditanya akau pasti pamer! karena selama ini ngga ada yang bener, ya nggak aku posting, dan males aku ceritain lagi. dan saat aku ceritain ulang kisahku ke orang lain, pasti aku ngempet nangis. ya gitu lah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berpangku Tangan

Sajak yang Tak Usai